Skripsi
Perbaikan sistem drainase diperumahan sawojajar II kabupaten Malang : Jackson Kelvin Muskita
ABSTRAK
Jackson Kelvin Muskita. 2006. Perbaikan Sistem Drainase di Perumahan Sawojajar II Kabupaten Malang. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Karya Malang. Pembimbing (I) Ir Djoko Dwi Asmoro.MT, Pembimbing (II) Ir. Pudyono.MT
Kata Kunci: data curah hujan, debit air hujan, debit air kotor, debit rancangan, kapasitas, redesain saluran, banguna penunjang
Seiring dengan meningkatnya pebangunan dan perkembangan sebuah kota, penggunaan perubahan lahan semakin meningkat. Lahan yang dahulu berupa sawah atau ladang berubah menjadi kawasan perumahan, perkotaan, pertokoan, dan lain sebagainya. Demikian juga yang berfungsi sebagai daerah resapan telah beralih fungsi menjadi kawasan perumahan yang sebagian besar tanahnya tertutup lapisan perkerasan. Dengan kata lain tata guna lahan berubah, dari daerah resapan menjadi daerah yang kurang dan bahkan tidak dapat meresapkan air sehingga air hujan yang mengalir masuk ke sistem drainase perumahan. Kondisi drainase yang ada saat ini sudah tidak mampu menampung limpasan air hujan yang tidak sepat meresap kedalam tanah. Hal ini terlihat sering terjadinya genangan atau banjir. Selain ini kondisi tata ruang kota pada perumahan yang sudah tidak teratur serta rendahnya kesadaran masyarakat dengan membuang sampah sembarangan sehingga menyumbat saluran yang ada.
Tujuan studi ini adalah untuk menganalisa saluran dan sistem yang ada guna mengurangi genangan banjir. Analisa berdasarkan pada debit rancangan (dengan data hujan mulai tahun 1994-2004) dan debit kapasitas (sesuai dengan dimensi saluran yang ada). Bila debit rancangan lebih besar dari debit kapasitas maka perlu dilakukan perbaikan. Dalam mendesain dimensi saluran drainase terlebih dahulu diusahakan mempertahankan sistem yang sudah ada.
Hasil studi ini menunjukan bahwa besarnya curah hujan rancangan maksimum untuk kala ulang 10 tahun adalah 112,996 mm. Proyeksi jumlah penduduk untuk tahun 2010 sebesar 16105 jiwa, dan jumlah saluran yang tidak mampu mengalikan debit banjir dengan kala ulang 10 tahun sebanyak 88 saluran.
Tidak tersedia versi lain